Kita semua pernah merasa panik ketika HP tiba-tiba lowbatt di saat genting, bukan? Begitulah, di zaman sekarang, teknologi komunikasi itu seakan-akan kayak oksigen. Tanpa HP, WiFi, atau koneksi internet, banyak dari kita yang langsung merasa hidup ini kurang lengkap. Nah, coba bayangkan kalau nenek moyang kita dulu cuma mengandalkan asap dan kentongan untuk saling berkomunikasi.
Fun Fact: Kalau zaman dulu masih pakai burung merpati, mungkin kita harus menunggu lebih lama buat tahu gebetan bales chat atau enggak, ya?
2. Dari Asap Hingga Sinyal 5G
Nggak usah jauh-jauh, coba deh pikir, dulu komunikasi cuma bisa pakai kentongan, kode morse, atau ngirim surat yang mesti nunggu sebulan buat nyampe. Gimana mereka bisa PDKT, ya? Kalau mau nanya “sudah makan belum?” lewat surat, mungkin pas balesannya datang, kita udah lupa kalau pernah nanya hal itu.
Tapi sekarang? 5G dan segala jenis jaringan super cepat bikin kita bisa terhubung dalam hitungan detik. Bahkan, bisa video call sama orang di ujung dunia sambil ngopi di rumah. Terus, dengan adanya teknologi cloud, kita nggak lagi butuh hard drive segede gaban buat nyimpen data. Tinggal upload, selesai. Ini seperti magic, kan?
3. Era Digital: Mendekatkan yang Jauh, Tapi Menjauhkan yang Dekat
Dengan adanya teknologi komunikasi modern, siapa pun bisa terhubung kapan aja, di mana aja. Sayangnya, kadang kita jadi lupa sama orang yang bener-bener ada di depan mata. Lagi makan bareng, yang dipegang malah HP. Lagi nongkrong, malah sibuk selfie buat update status. Hashtag #BaperOnline pun jadi terkenal karena tiap orang sibuk mengabadikan momen tanpa benar-benar menikmatinya.
“Kita itu sekarang lebih sering komunikasi digital daripada komunikasi beneran.” – ini quote bisa buat caption IG tuh!
4. Teknologi di Dunia Kerja: Dari Mesin Fax ke Email
Dulu, orang kantor itu kalau mau kirim dokumen harus nge-fax. Sekarang? Satu email langsung tembus ke mana aja. Bahkan, dengan aplikasi kayak Slack atau Microsoft Teams, kita bisa diskusi sambil kerja tanpa harus ketemuan.
Ini ada untung ruginya, sih. Di satu sisi, semuanya jadi lebih praktis. Tapi di sisi lain, bisa bikin stres juga. Bayangkan, jam dua pagi tiba-tiba ada notifikasi kerja yang bikin tidur langsung bubar jalan.
5. Tren Baru: Komunikasi dengan Emoticon dan GIF
Kalau dulu komunikasi cuma bisa pakai kata-kata, sekarang kita punya emoticon, GIF, dan sticker yang bikin pesan jadi lebih hidup. Kadang cuma dengan satu emoticon ” ” bisa nyelesain masalah yang panjang lebar. Dan nggak bisa dipungkiri, sekarang kalau chatting tanpa emoticon tuh rasanya kayak ada yang kurang. Semuanya udah terbiasa dengan “bahasa emoji,” dan komunikasi pun jadi lebih seru.
6. Media Sosial: Tempat Curhat dan “Baper Massal”
Kita hidup di era di mana media sosial jadi tempat semua orang. Dari postingan “baru bangun tidur” sampai “lagi patah hati”, semuanya ada di situ. Setiap orang bisa jadi influencer, dengan asumsi bahwa apa yang mereka share adalah kebutuhan publik.
Tapi jangan salah, di balik senyum di feed Instagram, mungkin ada drama tak kasat mata. Era teknologi komunikasi ini bikin kita sering “baper online,” dan tiba-tiba semua orang jadi kritikus atau pakar di bidang tertentu. Pernah ngerasa gitu?
7. Tantangan di Masa Depan: Lebih Canggih, Lebih Ribet?
Di masa depan, teknologi komunikasi diprediksi bakal makin canggih. AI, hologram, sampai realitas virtual (VR) yang bisa bikin kita ngerasain dunia lain dalam bentuk digital. Kayaknya seru, tapi di sisi lain, apakah kita jadi makin asyik sendiri?
Mungkin ini saatnya kita tetap ingat prinsip dasar komunikasi. Karena meski secanggih apapun teknologi, yang paling penting adalah cara kita menggunakannya. Jangan sampai, teknologi yang harusnya memudahkan malah bikin kita makin jauh sama yang beneran penting.
Teknologi komunikasi itu kayak pedang bermata dua. Di satu sisi, mempermudah kita berkomunikasi, memperluas jaringan, bahkan memperkaya informasi. Tapi di sisi lain, teknologi ini juga bisa bikin kita terlena sampai lupa dunia nyata. Jadi, yuk bijak menggunakannya!https://squeet.co